Halo kawan, jumpa lagi dengan saya, kali ini pengencerita nih tentang
pengaruh Rokok di Indonesia, langusng saja kita mulai
siapa yang harusnya disalahkan atas tindakan anak ini? |
Banyak yang bilang
rokok adalah kebutuhan,Rokok adalah candu dan rokok adalah makanan kita mati
kalau nggak merokok, nggak jantan kalau tidak merokok. Semua itu adalah faktor
mereka si perokok untuk tetap merokok, merekalah yang keenakan menikmati
nikotin saat merokok, waktu zaman saya
sekolah dulu bahkan rela tidak foto copy mata pelajaran dari pada tidak
merokok,masihkah itu disebut kebutuhan?
Mereka si perokok
memang kuat, mengorbankan tubuh mereka untuk menafkahi merekapekerja tembakau
di perusahaan besar di Indonesia tanpa memperdulikan dirinya sendiri karena
didalam sebatang rokok itu mengandung ;
-
Cadmium : bahan logam yang beracun dan
radioaktif
-
Methanol : Alkohol yang biasanya digunakan pada
kayu
-
Formaldehida :Cairan yang beracun yang digunakan
untuk mengawetkan mayat
-
Hidrogen sianida : Zat pembuat plastic pestisida
-
Arsenik : bahan yang terdapat pada racun tikus
-
Karbon monoksida : bahan kimia beracun yang
ditemukan dalam asap buangan mobil dan beracun.
Luar
biasa buat sang peokok tangguh tapi mungkin tak setangguh orang-orang
disekitarnya seperti anak-anak ,Ibu Hamil dan beberapa orang yang kita cintai
yang tidak menikmati indahnya hembusan rokok kalian
Detikhealth
(24 Maret 2014) memberitakan bahwa seorang pria mantan perokok berat kehilangan
anak yang berusia 1 tahun karena radang paru-paru akut (pneumonia). Padahal
pria tersebut selalu merokok di luar rumah. Ternyata bekas asap rokok masih
menempel di baju pria tersebut dan dihirup oleh anaknya. Asap rokok yang
menempel juga masih berdampak negatif pada anak. Merokok di luar rumah juga
tidak menjadi jaminan untuk menjauhkan anak dari efek asap rokok.
Sebuah
penelitian juga berkesimpulan bahwa Salah satu penyebab abadinya kemiskinan di
Indonesia adalah pembelian rokok dalam rumah tangga, semakin naik harga
sebungkus rokok semakin susah keluarga kurang mampu dikalangan perokok yang
menyekolahkan anaknya , bayangkan Rata-rata belanja rokok ini bisa mencapi
Rp500 ribu, setengah juta rupiah per orang setiap bulan, atau Rp6 juta setahun!
Angka yang tidak sedikit dibandingkan dengan kenyataan pendapatan per kapita
rakyat Indonesia yang masih berkisar $4000 (Rp48 juta). Bayangkan, setidaknya
12,5% penghasilan hanya dibakar habis dalam kepulan asap rokok! Bagi puluhan
juta orang Indonesia yang tak pernah memiliki penghasilan per kapita jauh di
bawah Rp48 juta, beban biaya rokok pastilah sangat mencekik.
Saran
buat admin berhentilah,merokok paling tidak merokoklah dengan bijak, jangan
biarkan rokok mengendalikan dirimu,sayangi orang sekitarmu, bukan Cuma sesama manusia
tapi juga kepada binatang dan tanaman,alasanini pun juga saya akan berhenti
bercinta dengan rokok. Sayangkan kalau mereka menghirup asap rokok akibat
keegoisanmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar