Halo,namaku Joe dan aku yang terbaik dan nomor satu.
Bapakku seorang pemilik cafe terbaik di kota tempat tinggalku ini.
Sedang ibuku adalah lulusan perguruan tinggi swasta di kota sebelah,namun karena demi rumah tangga dia meilih sibuk di dapur ketimbang kariernya diluar itu.
Bicara soal bapak dia sering mengatakan padaku "kaulah yang nomor satu". Makanya sejak dini aku harus mengetahui seluk beluk usaha milik ayah itu.
Ibu? Yah,dia sering bilang "akulah yang terbaik".
Waktu itu umurku baru berusia sebelas tahun,tiba-tiba ibu sudah memiliki sosok malaikat kecil yang kata paman dan bibi ku,dia keluar dari vagina ibuku dua hari yang lalu,namanya Eva.
Eva tumbuh menjadi anak yang manis dan cantik itu sudah kelihatan ketika umurnya empat tahun, kedua orang tuaku sangat mencintainya sampai-sampai anak terbaik dan nomor satunya ini diabaikan.
Semuanya sudah kelewat batas di saat bidadari manja itu di bela mati-matian oleh ayah dan ibu,bahkan ketika Eva yang memulai masalah itu.
Siang itu begitu terik,untuk Ac rumah terus membuat kami terasa nyaman, Bapak belum juga pulang sejak tadi malam,sepertinya dia menginap di cafe lagi,dan ibu tengah sibuk ngerumpi dengan ibu-ibu kompleks sekitar
Tak sengaja kumelewati kamar Eva,keberhenti ditepat pintu kamarnya,kulihat wajahnya begitu manis nan lugu mirip wajah ibuku, terlalu lama menatapnya akhirnya dia menyadari keberadaanku seketika dia melempar senyum lebarnya padaku
"Kakak Joe"
Senyum itu membuat hatiku luluh dia beranjak dari lantai tempat ia bermain dengan boneka-boneka yang di hadiahkan ibu kepadanya,ia menghampiriku dan menarik tangan kananku masuk menuju kamar mungilnya,dihiasi cat berwarna biru lengkap dengan hiasan dinding di dekat jendela ada ranjang dan kasur empuk. Hmm nampaknya Eva ingin mengajakku bermain,dia kembali bermain dengan boneka-bonekanya sesekali dia meng ajakku tapi ku hanya diam duduk di tempat tidur dan ku tatap jendela dan mendekati jendela itu,kutatap biru langit yang cerah,hembusan angin kadang-kadang getarkan jendela kamar itu
Kilihat kearah bawah jendela dan kusadari betapa besar rumah ini,pantas pembantu di rumahku ada lima orang.
Akupun berdiri di kasur itu dan melompat,aku tersenyum menatap setan kecil itu.
Melihat ku keasikan melompat-lompat akhirnya diapun ikut naik keranjang dan melompat-lompat seperti ku,hey dia menikmatinya sepertinya dia senang mempunyai sosok kakak sepertiku. tapi sayang aku...
Saat kakinya melayang akibat lompatannya dengan cepat kudorong dia sekuat tenaga kearah jendela, diapun terjun bebas dari lantai dua menuju lantai satu teras rumah dan akhirnya....
"Aku kembali menjadi terbaik dan menjadi nomor satu".
Sabtu, 25 Juni 2016
Sorry My Friend (1)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar