Mengenang masa lalu. Eva,Ken dan Isabella mereka orang yang kucintai namun penghambat diriku dalam menempuh hidup lebih baik. Jadi, maaf kalian bertiga tersingkir hahahhaha...
Oh iya l, aku lupa memperkenalkan diriku,meskipun kalian sudah tahu aku tapi sebuah cerita harus ada perkenalan, namaku Joe dan sekarang ku duduk di bangku kelas 2 SMP. Sekarang aku menjabat sebagai ketua OSIS di sekolahku dan aku bangga,kalian harusnya tahu perjuanganku seperti apa maka dsri itu aku akan bercerita ;
Dua minggu yang lalu adalah penentuan dimana persainganku Lala, dan Indra sebagai ketua OSIS di tentukan,hari itu perhitungan suara kami bertiga saling menyemangati tapi dalam hati aku yakin aku pasti jadi pemenangnya.
Tak lama hasilnya pun diumumkan ternyata Lala lah yang menjadi pemenang, aku menjadi wakil ketua OSIS dan Indra menjadi bendahara dalam organisasi sekolahku itu. Dan yang paling menyedihkan ku menyaksikan sendiri Lala dilantik menjadi ketua OSIS pada upacara senin kala itu, aku menjadi baawahan, dan uhhh, Bapak dan Ibu juga tak kalah menjengkelkannya datang menjemputku kesekolah namun tak.lupa memberi pujian dan selamat kepada Lala,sedang aku?.
Sore hari di hari itu juga ada kegiatan sekolah yang akan di selenggarakan esok harinya dan kami para pengurus OSIS akan menyiapkan seganya buat esok hari itu. Yah,mungkin ini kewajiban kami.
Sore itu aku masih tak terima dengan hasil pemilihan itu,harusnya aku yang menjadi ketua,bukannya Lala, aku merenungi itu penuh dendam didepan ruang OSIS ku geram menahan semua aku tak sanggup masuk keruangan karena Lala ada di dalam ruangan itu yah dia dan Indra hanya ada mereka didalam ruangan itu,tiba-tiba
"Hey boys,temani aku kegudang ada yang harus diambil" Indra mengagetkanku dari belakang dari segera menarik tanganku menuju arah gudang.
Sesampainya kami dalam gudang,Akupun menyalakan lampu yang remang itu maklumlah tak ada jendela di ruangan ini semua tertumpuk barang-barang kuno dan jadul.
"Jadi,kita mencari apa?" Tanyaku kepada Indra
Kemudian Indra menjawab "kata Lala sih bendera tapi..."
"Tak ada bendera disini" ku potong ucapan Indra.
Hampir sepuluh menit kami berdua mencari namun kami tak menemukannya.
"Oke sudah cukup,kita tak menemukannya !". Aku membentak kepada Indra.
Tanpa kusangka Indra membalas membentakku "hey,kawan nadamu membuatku emosiku naik"
"Okey,okey bro sorry,bagaimana kalau kita lanjut mencarinya oke?"
Ku mencoba meredam emosi Indra.
Diapun berbalik dan mencari kembali bendera yang Lala maksud,akupun begitu tapi apa yang kudapat sebatang kayu besar lalu ku genggam kayu itu dan berbalik disitu kulihat Indra membelakangiku sambil terus mencari dan brukkk!! Dia terjatuh setelah ku pukul kepalanya dengan kayu besar itu dan tak sadarkan diri.
Lalu ku periksa dalam kantong Indra dan kudapati handphonenya, agar sidik jariku tak ada ku gunakan sapu tangan milikku untuk menggenggamnya dan mengirim SMS keketua OSIS itu. Akuenyuruhnya kemari dengan alasan tidak melihat bendera yang dia maksudkan itu ,diapun membalasnya dan bersedia kegudang. Sebelum itu kusengaja kududukkan tubuh Indra disebuah kursi agar pandangannya nanti fokus kepada Indra ini.
Dengan masih dengan kayu besar itu ku sembunyi dibelakang pintu.
Dia pun datang "ndra?"
Dia mendekati Indra yang duduk,nampaknya dia tak sadar jika yang dia panggil itu pingsan akibat pukulan kayu besar.
Dia mendekatinya sebelum dia sadar apa yang terjadi kulakukan hal yang sama dengan yang ku lakukan pada Indra dan mereka semua pingsan.
Seminggu kemudian beredar foto-foto mesra dan telanjang di sekolah didalam gambar atau foto itu sudah sangat jelas Indra dan Lala menjadi model foto itu.
"Bukankah kau ada disana?" Kepala sekolah bertanya kepadaku didalam ruangannya.
"Ada pak tapi aku keburu pulang karena tak ada orang yang datang hanya kami bertiga saja" itu jawabanku.
Hmm.. dan cerita sebenarnya, setelah mereka berdua tak sadarkan diri kuambil juga handphone milik Lala dan mengetik sebuah pesan bahwa "kegiatan OSIS hari ini tidak jadi dilaksanakan jadi,tak usah kesekolah sore ini, sebarkan keteman-teman yang lain". lalu kukirimkan kekontak mengurus OSIS yang ada di handphonenya.
Kulepaskan pakaian mereka berdua lalu ku potret dia dengan handphone milikku lalu beberapa gaya mereka berdua kuubah hmm mereka mesra sekali, mumpung mereka tak sadarkan diri,setelah itu kutinggalkan mereka berdua didalam gudang.
Dan bimsalabim aku sudah menjadi ketua OSIS tak terasa memang waktu cepat berlalu,Indra ? Lala? Mereka pecundang yang harus dikeluarkan dari sekolah ini. :-) :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar