Selama lebih dari 80 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori pelengkap olahraga yang bernilai plus pada setiap produknya. Sekarang, grup Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga dan menawarkan portfolio yang begitu luas dari segi produk di seluruh dunia. Aktivitas perusahaan dan lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach, Jerman. Tertanggal 31 Desember 2009, grup Adidas tercatat mempekerjakan sebanyak 38.982 orang selama setahun penuh.
Namun sebenarnya dibalik nama terkenal Adidas itu tersimpan akronim nama si pembuat kakak beradik yaitu sang adik (Adi)Adolf Dassler dan kakak Rudolf Dassler (das).
Dahulu Rudolf dan Adi bekerja membantu ayahnya di pabrik sepatu. Setelah merasa yakin bisa membuat sepatu buatannya sendiri, Rudolf keluar dari pekerjaannya tersebut. Kemudian disusul Adi yang turut bergabung dengan Rudolf untuk membuat Gebruder Dassler Schuhfabrik (GDS). Adi berposisi sebagai kepala produksi dan Rudolf menjadi kepala marketing.
Awal dari GDS Pada perang dunia pertama membuat Jerman sangat terpuruk. Produksi pertama GDS adalah di tempat cuci rumah sang ibu karena listrik yang kurang. Karena penjualan yang buruk, GDS akhirnya berstrategi untuk mensposori beberapa atlit. Puncaknya pada tahun 1936 di Berlin, Jerman. Pada saat itu GDS mensposori salah satu atlet, dan atlet tersebut ternyata berhasil merebut emas. Dan akhirnya GDS terkenal setelah itu.
Setelah peristiwa itu GDS pun menerima beribu-ribu surat dari seluruh dunia untuk memesan sepatu mereka, bahkan GDS menerima order 200ribu pasang sepatu setiap tahunnya. Tetapi, ternyata ketenaran didapat itulah yang membuat GDS pecah.
Awal perpecahannya itu ketika pabrik GDS dijadikan pabrik senjata oleh Nazi,Rudolf menyetujuinya namun entah mengapa Adi merasa tidak setuju oleh keputusan Rudolf. Mulai itu ketegangan antara mereka berdua sudah muncul.
Lalu pada tahun 1947 Adi merubah nama brandnya menjadi ADIDAS yang kepanjangan dari Adi dan Dassler. Sedangkan Rudolf membuat RUDA, Rudolf Dassler. Karena merasa RUDA tidak enak didengar, Rudolf mengganti brandnya menjadi PUMA. Puma awalnya menjadi sponsor utama timnas Jerman tetapi pada tahun 1950, Puma tidak melanjutkan kontrak dan akhirnya timnas Jerman disponsori Adidas, sampai sekarang. Tetapi sayang, blunder Puma tersebut berharga mahal, karena pada tahun 1950 Jerman Barat keluar sebagai pemenang piala dunia untuk pertama kalinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar